Indeks S&P 500 dan Nasdaq kembali mencetak rekor tertinggi baru pada pembukaan perdagangan Kamis (4/7). Kenaikan ini terjadi menyusul rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang jauh lebih kuat dari perkiraan, menunjukkan ketangguhan pasar tenaga kerja AS di tengah kekhawatiran atas kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
Melansir Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average dibuka menguat 81,3 poin atau 0,18% ke level 44.565,75. Sementara itu, S&P 500 melonjak 19 poin atau 0,31% mencapai 6.246,46, dan Nasdaq Composite memimpin dengan kenaikan 104,5 poin atau 0,51% ke level 20.497,66 pada awal perdagangan.
Penguatan signifikan di Wall Street ini didorong oleh laporan data non-farm payrolls yang mencatat pertumbuhan 147.000 lapangan kerja baru pada bulan lalu. Angka ini lebih tinggi dari revisi naik bulan Mei sebesar 144.000, serta jauh melampaui konsensus ekonom Reuters yang hanya memperkirakan kenaikan 110.000 pekerjaan. Bersamaan dengan itu, tingkat pengangguran AS juga mengejutkan dengan penurunan menjadi 4,1%, berbanding terbalik dengan ekspektasi pasar yang memproyeksikan kenaikan ke 4,3%.
“Kita semua sebelumnya mengira data ekonomi akan mulai menunjukkan pelemahan, tetapi nyatanya laporan ketenagakerjaan jauh lebih baik dari yang diperkirakan,” ujar Brian Klimke, Kepala Strategi Investasi di Cetera Investment Management LLC. Menurutnya, kondisi ini membuat The Fed cenderung menahan suku bunga lebih lama karena pasar tenaga kerja terbukti masih sangat kuat. Imbasnya, pasar dengan cepat menghapus ekspektasi pemangkasan suku bunga pada Juli. Berdasarkan alat FedWatch milik CME Group, probabilitas penurunan suku bunga 25 basis poin pada September kini berada di 72%, turun dari 74% sepekan sebelumnya.
Data ketenagakerjaan ini dirilis lebih awal dari jadwal karena libur Hari Kemerdekaan AS pada Jumat (4 Juli). Volume perdagangan juga diperkirakan lebih ringan karena pasar hanya buka setengah hari, tutup pukul 13.00 waktu setempat. Selain data tersebut, laporan lain juga menunjukkan bahwa jumlah klaim tunjangan pengangguran awal di AS turun ke level terendah dalam enam pekan terakhir. Data aktivitas sektor jasa dari S&P Global dan ISM untuk bulan Juni juga dijadwalkan akan dirilis pada hari yang sama, memberikan gambaran lebih lanjut tentang kondisi ekonomi AS.
Sebelumnya, pada Rabu (2/7), indeks S&P 500 dan Nasdaq juga ditutup pada level tertinggi sepanjang masa. Kinerja positif ini ditopang oleh lonjakan saham teknologi serta kabar gembira mengenai kesepakatan dagang AS-Vietnam yang berhasil meredakan kekhawatiran pasar atas ketegangan perdagangan global yang berkepanjangan. Sementara itu, Dow Jones masih berada 1,35% di bawah rekor tertingginya yang tercapai pada Desember lalu.
Dari sisi fiskal, Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat AS dilaporkan semakin mendekati kesepakatan untuk meloloskan RUU pemotongan pajak dan belanja besar-besaran Presiden Trump. Meskipun masih menuai perdebatan sengit di internal partai terkait biaya dan dampaknya, analis independen memperkirakan RUU tersebut akan menambah utang nasional AS sebesar US$3,4 triliun selama dekade berikutnya, sehingga total utang negara berpotensi mencapai US$36,2 triliun.