Wajib Curiga, Ini Modus Tipu-tipu Jual Beli Motor Bekas Berdasarkan Pengalaman Showroom
Wajib Curiga, Ini Modus Tipu-tipu Jual Beli Motor Bekas Berdasarkan Pengalaman Showroom
Berdasarkan pengalaman showroom, beginilah modus-modus yang dipakai para penipu ketika jual beli motor bekas
Gridoto / Knowledge
Irsyaad W
July 7th, 10:00 AM
July 7th, 10:00 AM
Pembelian motor bekas seringkali menjadi pilihan menarik, namun calon pembeli wajib meningkatkan kewaspadaan. Penting untuk selalu bersikap curiga dan bertanya detail demi menghindari berbagai modus penipuan jual beli motor bekas, terutama yang beredar secara daring.
Berdasarkan pengalaman panjang dari berbagai showroom motor bekas, pola penipuan yang terjadi sangat beragam. Modus-modus ini bisa dimulai dari penawaran harga yang tidak masuk akal jauh di bawah pasaran, hingga manipulasi dokumen dan identitas penjual.
Salah satu modus penipuan yang paling sering ditemui adalah praktik penggunaan foto motor orang lain atau bahkan milik showroom resmi. Seperti diungkapkan oleh Ivan, Pengelola Babay Motor, para pelaku kerap mengklaim diri sebagai pemilik pribadi dan menawarkan kendaraan tersebut dengan harga yang sangat menggiurkan. Mereka umumnya mengambil foto dari platform marketplace atau akun dealer, lalu memposting ulang di grup-grup media sosial seperti Facebook atau WhatsApp.
Ketika calon pembeli mulai menanyakan kelengkapan surat-surat kendaraan, jawaban dari pelaku akan terdengar mengambang atau tidak jelas. Tak jarang, mereka juga akan mendesak permintaan uang muka (DP) dengan alasan agar motor bekas yang ditawarkan tidak diambil oleh pembeli lain, menciptakan tekanan psikologis agar transaksi cepat terjadi.
Ivan sendiri sangat menyarankan agar calon pembeli tidak mudah terpancing dengan iming-iming harga yang terlalu murah. Kewaspadaan harus ditingkatkan, terutama jika penjual mendesak transaksi tanpa memberikan kesempatan untuk melihat langsung kondisi motor bekas beserta kelengkapan dokumennya.
Selain itu, ia juga mengingatkan untuk berhati-hati jika penjual menolak ajakan untuk bertemu di lokasi netral atau enggan menunjukkan bukti identitas resmi. Hal ini merupakan indikasi awal adanya sesuatu yang tidak beres.
“Jika memungkinkan, upayakan untuk melakukan pengecekan langsung ke kediaman penjual, atau ajak bertemu di kantor Samsat atau showroom motor bekas terpercaya,” tegas Ivan. Ia menambahkan, “Apabila penjual memberikan terlalu banyak alasan untuk menghindari pertemuan tatap muka di tempat-tempat tersebut, itu sudah menjadi ‘bendera merah’ atau tanda bahaya yang jelas.”
Hindari Transfer Terburu-buru: Langkah Aman dalam Transaksi Jual Beli Motor Bekas
Demi meminimalisir risiko penipuan, Ivan menganjurkan pembeli untuk menggunakan jasa inspeksi profesional atau membawa mekanik terpercaya saat hendak memeriksa unit motor bekas yang diminati.
Lebih lanjut, pembayaran sebaiknya hanya dilakukan setelah seluruh proses pengecekan fisik kendaraan dan kelengkapan dokumen selesai. Untuk transaksi daring, penggunaan rekening bersama atau layanan escrow sangat disarankan sebagai pengaman tambahan.
“Perlu diingat, begitu uang sudah ditransfer dan terbukti itu adalah penipuan, sangat sulit untuk menarik kembali dana tersebut,” tutupnya. “Lebih baik meluangkan waktu dan sedikit ‘ribet’ di awal untuk memastikan keamanan transaksi, daripada harus menanggung kerugian besar di kemudian hari.”
Copyright Gridoto 2025
Related Article