PT. Adira Finance SINGAPURA/HONG KONG. Rencana penjualan saham pengendali Bank Pan Indonesia atau Bank Panin (PNBN) oleh dua pemegang saham utamanya, yakni ANZ dan keluarga Gunawan, dilaporkan telah terhenti. Hambatan ini muncul akibat ketidaksesuaian valuasi yang diharapkan oleh para penjual, sebuah informasi yang diungkapkan oleh tiga sumber Reuters yang akrab dengan permasalahan tersebut.
Saham gabungan yang akan dilepas tersebut mencakup sekitar 86% kepemilikan di Bank Panin. Berdasarkan harga saham PNBN pada Jumat (4/7) yang mencapai Rp 1.140 per saham, valuasi dari gabungan saham ini diperkirakan mencapai sekitar US$ 1,45 miliar. Keluarga Gunawan, yang menurut data LSEG memegang sekitar 46,5% saham, menyatakan keterbukaan untuk mengurangi kepemilikannya. Sementara itu, bank asal Australia, ANZ, memiliki sekitar 39,2% saham di Bank Panin.
Pada awal tahun ini, proses penjualan saham Bank Panin tersebut sempat menarik minat dari sejumlah pemberi pinjaman regional ternama, termasuk CIMB Group dan DBS Group. Namun, kedua bank tersebut pada akhirnya tidak mengajukan penawaran yang mengikat. Hal ini disebabkan ketidakmampuan mereka dalam memenuhi ekspektasi valuasi yang ditetapkan oleh pihak penjual, sebagaimana diutarakan oleh sumber yang sama.
Salah satu sumber Reuters menjelaskan bahwa pihak penjual menginginkan harga lebih dari dua kali lipat rasio harga terhadap buku (price-to-book ratio) Bank Panin saat ini. Menurut data LSEG, Bank Panin diperdagangkan pada 0,75 kali buku pada kuartal pertama yang berakhir Maret 2025. Proses penjualan saham pengendali ini, yang dijalankan oleh Citigroup, dapat dilanjutkan kembali apabila selisih harga tersebut dapat diperkecil, menurut sumber yang tidak ingin disebutkan namanya.
Menariknya, CIMB dikabarkan masih menunjukkan ketertarikan dan terbuka untuk berunding lebih lanjut, imbuh salah satu sumber. Sementara itu, ketika dimintai komentar, ANZ, Citi, dan DBS menolak untuk memberikan pernyataan. Presiden Direktur Bank Panin, Herwidayatmo, menjelaskan bahwa manajemen bank tidak terlibat dalam proses tersebut dan merujuk pertanyaan Reuters kepada para pemegang saham pengendali. Keluarga Gunawan tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar, begitu pula dengan CIMB yang tidak menanggapi permintaan email dari Reuters.
Proses penjualan bersama saham pengendali antara ANZ dan keluarga Gunawan ini sebenarnya telah dimulai sejak tahun lalu. Langkah ini merupakan bagian dari strategi ANZ untuk mengecilkan lini bisnis dengan pengembalian rendah serta mengurangi eksposur pada segmen perbankan ritel dan perbankan kekayaan di Asia, dengan tujuan utama untuk meningkatkan laba atas ekuitas perusahaan. Direksi dan Komisaris Mundur, Bank Panin Sekaligus Ubah Komposisi Pemegang Sahamnya.
Sebagai informasi tambahan, Bank Panin didirikan oleh Mu’min Ali Gunawan pada tahun 1971 dan resmi terdaftar di bursa efek pada tahun 1982. Sebelumnya, terdapat juga kabar mengenai Salah Satu Pemegang Saham Bank Panin (PNBN) Jual Seluruh Saham Miliknya, yang juga menjadi perhatian pasar.